Rabu, 19 Januari 2011

salah satu kisah teladan...

Khalifah Islam

Sejarah KeKhalifahan Islam

Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'iy untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah, dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku, dan akan ada para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka apa-apa yang mereka pimpin." (HR. MUSLIM) Rasulullah SAW berwasiat kepada kaum muslimin, agar jangan sampai ada masa tanpa adanya khalifah (yang memimpin kaum muslimin). Jika hal ini terjadi, dengan tiadanya seorang khalifah, maka wajib bagi kaum muslimin berupaya mengangkat khalifah yang baru, meskipun hal itu berakibat pada kematian.

Sabda Rasulullah SAW : "Barang siapa mati dan dipundaknya tidak membai'at Seorang imam (khalifah), maka matinya (seperti) mati (dalam keadaan) jahiliyyah."

Rasulullah SAW juga bersabda : "Jika kalian menyaksikan seorang khalifah, hendaklah kalian taat, walaupun (ia) memukul punggungmu. Sesungguhnya jika tidak ada khalifah, maka akan terjadi Kekacauan." (HR. THABARANI)

sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan (kepada kita) untuk taat kepada khalifah. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang berfirman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu." (AN NISA :59)

Kaum muslimin telah menjaga wasiat Rasulullah SAW tersebut sepanjang 13 abad. Selama interval waktu itu, kaum muslimin tidak pernah menyaksikan suatu kehidupan tanpa ada (dipimpin) seorang khalifah yang mengatur urusan-urusan mereka. Ketika seorang khalifah meninggal atau diganti, ahlul halli wal 'aqdi segera mencari, memilih, dan menentukan pengganti khalifah terdahulu. Hal ini terus berlangsung pada masa-masa islam (saat itu). Setiap masa, kaum muslimin senantiasa menyaksikan bai'at kepada khalifah atas dasar taat. Ini dimulai sejak masa Khulafaur Rasyidin hingga periode para Khalifah dari Dinasti 'Utsmaniyyah.

Kaum muslimin mengetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah Islam adalah Abu Bakar ra, akan tetapi mayoritas kaum muslimin saat ini, tidak mengetaui bahwa Sultan 'Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang dimiliki oleh umat Islam, pada masa lenyapnya Daulah Khilafah Islamiyyah akibat ulah Musthafa Kamal yang menghancurkan sistem kilafah dan meruntuhnya Dinasti 'Utsmaniyyah. Fenomena initerjadi pada tanggal 27 Rajab 1342 H.

Dalam sejarah kaum muslimin hingga hari ini, pemerintah Islam di bawah institusi Khilafah Islamiah pernah dipimpin oleh 104 khalifah. Mereka (para khalifah) terdiri dari 5 orang khalifah dari khulafaur raasyidin, 14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari dinasti 'Abbasiyyah, diikuti dari Bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari Bani Saljuk 11 orang khalifah. Dari sini pusat pemerintahan dipindahkan ke kairo, yang dilanjutkan oleh 18 orang khalifah. Setelah itu khalifah berpindah kepada Bani 'Utsman. Dari Bani ini terdapat 30 orang khalifah. Umat masih mengetahui nama-nama para khulafaur rasyidin dibandingkan dengan yang lain. Walaupun mereka juga tidak lupa dengan Khalifah 'Umar bin 'Abd al-'Aziz, Harun al-rasyid, Sultan 'Abdul Majid, serta khalifah-khalifah yang masyur dikenal dalam sejarah.

Masa khulafaur Rasyidin

1.Abu Bakar ash-Shiddiq ra (tahun 11-13 H/632-634 M)
2.Umar bin khaththab ra (tahun 13-23 H/634-644 M)
3.Utsman bin 'Affan ra (tahun 23-35 H/644-656 M)
4.Ali bin Abi Thalib ra (tahun 35-40 H/656-661 M)
5.Al-Hasan bin Ali ra (tahun 40 H/661 M)


Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:

1.Mu'awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661-680 M)
2.Yazid bin Mu'awiyah (tahun 61-64 H/680-683 M)
3.Mu'awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H/683-684 M)
4.Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M)
5.'Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H/685-705 M)
6.Walid bin 'Abdul Malik (tahun 86-97 H/705-715 M)
7.Sulaiman bin 'Abdul Malik (tahun 97-99 H/715-717 M)
8.'Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
9.Yazid bin 'Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724 M)
10.Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724-743 M)
11.Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M)
12.Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M)
13.Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
14.Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H/744-750 M)



Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:


I. Dari Bani 'Abbas

1. Abul 'Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H/750-754 M)

2. Abu Ja'far al-Mansyur (tahun 137-159 H/754-775 M)

3. Al-Mahdi (tahun 159-169 H/775-785 M)

4. Al-Hadi (tahun 169-170 H/785-786 M)

5. Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H/786-809 M)

6. Al-Amiin (tahun 194-198 H/809-813 M)

7. Al-Ma'mun (tahun 198-217 H/813-833 M)

8. Al-Mu'tashim Billah (tahun 218-228 H/833-842 M)

9. Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H/842-847 M)

10. Al-Mutawakil 'Ala al-Allah (tahun 232-247 H/847-861 M)

11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M)

12. Al-Musta'in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M)

13. Al-Mu'taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M)

14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M)

15. Al-Mu'tamad 'Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M)

16. Al-Mu'tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M)

17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M)

18. .Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M)


II. Dari Bani Buwaih 19.Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M)

1. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M)

2. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M)

3. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M)

4. Al-Muthi' Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M)

5. Al-Thai'i Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M)

6. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M)

7. Al-Qa'im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M)


III. Dari Bani Saljuk

1. Al Mu'tadi Biamrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M)

2. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M)

3. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M)

4. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M)

5. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160)

6. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)

7. Al Mustadhi'u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M)

8. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M)

9. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M)

10. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M)

11. Al Mu'tashim Billah ( tahun 640-656 H/1242-1258 M)

Setelah itu kaum muslimin hidup selama 3,5 tahun tanpa seorang khalifah pun. Ini terjadi karena serangan orang-orang Tartar ke negeri-negeri Islam dan pusat kekhalifahan di Baghdad. Namun demikian, kaum muslimin di Mesir, pada masa dinasti Mamaluk tidak tinggal diam, dan berusaha mengembalikan kembali kekhilafahan. kemudian mereka membai'at Al Muntashir dari Bani Abbas. Ia adalah putra Khalifah al-Abbas al-Dhahir Biamrillah dan saudara laki-laki khalifah Al Mustanshir Billah, paman dari khalifah Al Mu'tashim Billah. Pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Mesir. Khalifah yang diangkat dari mereka ada 18 orang yaitu :

1. Al Mustanshir billah II (taun 660-661 H/1261-1262 M)
2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H/1262-1302 M)
3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M)
4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1354 M)
5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M)
6. al Mu'tadlid Billah I (tahun 753-763 H/1354-1364 M)
7. Al Mutawakkil 'Alallah I (tahun 763-785 H/1363-1386 M)
8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M)
9. Al Mu'tashim (tahun 788-791 H/1389-1392 M)
10. Al Mutawakkil 'Alallah II (tahun 791-808 H/1392-14-9 M)
11. Al Musta'in Billah (tahun 808-815 H/ 1409-1426 M)
12. Al Mu'tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416-1446 M)
13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M)
14. Al Qa'im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M)
15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M)
16. Al Mutawakkil 'Alallah (tahun 884-893 H/1485-1494 M)
17. al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M)
18. Al Mutawakkil 'Alallah OV (tahun 914-918 H/1515-1517 M)

Ketika daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan Salim I. Kemuadian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil "alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad keenam belas Masehi. nama-nama mereka adalah sebagai berikut:

1. Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M)
2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H/1520-1566 M)
3. salim II (tahun 974-982 H/1566-1574 M)
4. Murad III (tahun 982-1003 H/1574-1595 M)
5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H/1595-1603 M)
6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H/1603-1617 M)
7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H/1617-1618 M)
8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H/1618-1622 M)
9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H/1622-1623 M)
10. Murad IV (tahun 1032-1049 H/1623-1640 M)
11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H/1640-1648 M)
12. Mohammad IV (1058-1099 H/1648-1687 M)
13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H/1687-1691M)
14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H/1691-1695 M)
15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H/1695-1703 M)
16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H/1703-1730 M)
17. Mahmud I (tahun 1143-1168/1730-1754 M)
18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H/1754-1757 M)
19. Musthafa II (tahun 1171-1187H/1757-1774 M)
20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H/1774-1789 M)
21. Salim III (tahun 1203-1222 H/1789-1807 M)
22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H/1807-1808 M)
23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H/1808-1839 M)
24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H/1839-1861 M)
25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H/1861-1876 M)
26. Murad V (tahun 1293-1293 H/1876-1876 M)
27. Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H/1876-1909 M)
28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H/1909-1918 M)
29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H/1918-1922 M)
30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/1922-1924 M)

Sekali lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan. Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan, mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja.

Jika kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin, sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup pada masa yang cukup lama.

Umat Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul. Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat.

sumber Islamuda.com
Selengkapnya...

Kamis, 06 Januari 2011

Kawan

Sebuah lagu untuk kawan - kawan yang sudah lama tidak bertemu...

KAWAN

Bagaimanakah kabarmu disana hai kawan
Benarkah kau disana selalu baik - baik saja...

Sudah sekian lamanya kita tak bertemu
Bertatap muka dan bercengkrama
Mencoba tuk habiskan waktu, seperti dulu...

Reff  ;  Masihkah kau ingat semua yang kita alami            
             Jadi dewasa apa adanya kita bersama

Tapi tak mengapa jika kau sedikit lupakanku
Wajarlah kiranya manusia miliki sifat itu...

Sudah sekian lamanya kita tak bertemu
Bertatap muka dan bercengkrama
Mencoba tuk habiskan waktu, seperti dulu...

Reff  ;  Masihkah kau ingat semua yang kita alami
           Jadi dewasa apa adanya kita bersama

KAWAN.mp3
Selengkapnya...

Rabu, 05 Januari 2011

Sepedahku berdebu...

Setelah hampir 8 bulan tidak bersepeda (ngontel)...akhirnya tadi sekitar jam setengah empatan saya di sms teman2 dari Horrex (sebuah perkumpulan sepedah ontel di jember) untuk ngumpul di sirkuit bmx belakang gedung soetardjo...senang rasanya...tapi cuapek banget (akibat kurang berolahraga, merokok yang ngebes dan tiap hari melekan)...hehe...Tapi sebelum itu...

Saat mau berangkat ngontel biasanya saya mengecek kondisi sepeda terlebih dahulu sebelum dipakai, eh...ternyata bannya kempes semua...cukup lama nggak ada yang menaikinya. catnya pun tertutup debu sebagian, tak hanya itu...laba - laba juga ada yang bersarang di rangka si Bleki....oh iya, Bleki adalah nama sepeda saya...hehe...

Kasihan si Bleki...sangat kotor dan tidak terawat saya lihat...

Setelah selesai memompa ban sepeda, dan tahu tidak ada yang bocor, saya bergegas mengambil sehelai kain setengeh kotor yang ada dipojok garasi, dan kemudian mengelap seluruh permukaan tubuh si Bleki hingga debu dan sarang laba - labanya hilang...(maaf ya laba - laba...bikin sarang lagi ya...tapi jangan disini...)...nah...sekarang sudah mengkilap lagi catnya, seperti dulu...

Ternyata debu tadi memiliki fungsi juga selain membuat kotor...tapi juga bisa melindungi cat agar tidak cepat kusam...hehe...

Sering kita akan merasa sedikit jengkel apabila barang kesayangan ataupun diri kita sendiri terkena kotoran...yang membuat kita harus bersusah susah lagi untuk membersihkannya.Ternyata debu juga memiliki fungsi sendiri - sendiri. Contohnya seperti debu yang menghinggapi si Bleki tadi...ataupun juga, debu saat kita bertayamum, jika suatu ketika kesulitan air

Debu memang identik dengan tidak bersih alias kotor...tapi jika tidak ada debu ataupun kotoran, kita tidak akan pernah belajar untuk bersih - bersih...
Seseorang ataupun sesuatu yang tampak kotor diluarnya, belum tentu tidak bersih atau jelek didalamnya...itu menurut pengalaman saya.

catatan ; ngontel (bahasa jawa) = mengayuh sepeda
              sepedah ontel = sepeda kayuh, sepeda tanpa mesin, hemat energi, bebas polusi dan polisi...hehehe




Kenalkan ...nama saya Bleki...
Selengkapnya...

Senin, 03 Januari 2011

Seminggu setelah itu...

Setelah habis mengobrol dengan ayah mertua sekitar seminggu yang lalu, saya mencoba memikirkan lagi apa yang beliau tuturkan...

ALLAH pasti punya maksud tertentu jika menunda sesuatu yang menjadi permintaan kita...

Seringkali saya bertanya pada diri sendiri, mengapa belum saatnya saya seperti ini...mengapa belum saatnya saya seperti itu...ataukah ini bukan jalan saya?

Manusia memang tidak lepas dari rasa kurang sabar dan terlalu cepat mengambil keputusan...contohnya seperti saya sendiri tentunya.

Adakalanya kita merasa TUHAN tidak mendengar apa yang kita ucapkan dalam sebuah doa, karena mungkin...(aku orangnya seperti ini...mana mungkin TUHAN mau mengabulkan keinginanku...)

Padahal sebenarnya TUHAN sangatlah adil dalam menerima doa setiap hambanya, dengan tidak memandang status sosialnya baik itu para pejabat atau pengemis, kyai ataupun penjahat, sama saja kedudukannya di mata TUHAN. Yang membedakan hanyalah ikhlas dan tidaknya kita dalam berdoa, mengerti atau tidak nya fungsi kita sebagai hambanya...

Jika saja doa - doa kita tidak terkabul, mungkin saja TUHAN bermaksud memberitahu bahwa itu bukanlah pilihan yang baik untuk kita, atau dengan alasan, TUHAN bermaksud mencerdaskan hambanya dengan memberikan jalan yang sulit kita lalui sebagai ujian.

Dan TUHAN pasti akan memberikan yang terbaik untuk hambanya melalui jalan yang tidak kita sangka sangka sebelumnya...

Doa dan segala macam usaha sangatlah perlu dilakukan, sepanjang kita mau dan mampu melakukannya...Tapi tak bisa kita pungkiri, semua keputusan hanya bisa kita kembalikan pada-NYA...ALLAH SWT
Selengkapnya...